Subscribe to our RSS Feeds
Hello, this is a sample text to show how you can display a short information about you and or your blog. You can use this space to display text or image introduction or to display 468 x 60 ads and to maximize your earnings.

MERANCANG BANGUN & MENGANALISA WAN (Wide Area Network)

0 Comments »
Sampurasun...... hai kawan selamat datang di blog saya Renaldi Kencana Alamsyah anak dari SMK Bandung Selatan 1 kelas TKJ 2,, disini saya ingin share ilmu dengan kalian tentang apa saja yang berhubungan dengan TKJπŸ˜‹πŸ˜‹ dan kali ini saya akan share ilmu tentang MERANCANG BANGUNG & MENGANALISA WAN (Wide Area Network) Check it out 😊😊
 Hasil gambar untuk MERANCANG BANGUN & MENGANALISA WAN

Latar Belakang

Pada tahun 1940-an di Amerika ada sebuah penelitian yang ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer secara bersama. Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer, karena mahalnya harga perangkat komputer maka ada tuntutan sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal. Dari sinilah maka muncul konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), bentuk pertama kali jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host komputer.
Selanjutnya konsep ini berkembang menjadi proses distribusi (Distributed Processing). Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer.
Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN (Local Area Network). Demikian pula ketika Internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa ditingkat dunia yang disebut dengan istilah WAN (Word Area Network).
Jenis-jenis jaringan
Secara umum jaringan komputer terdiri atas lima jenis:
1.   Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan local yang digunakan oleh suatu organisasi untuk berbagi sumber daya (resources sharing) seperti printer dan file. LAN biasanya dibangun dan dikelola oleh organisasi tersebut. Teknologi LAN antara lain Ethernet, Token Ring dan FDDI.
Ciri-ciri LAN:
 Bekerja di area geografis yang terbatas.
 Dapat digunakan multi-access hingga high-bandwidth.
 Administrasi dilakukan melalui administrator lokal.
 Koneksi secara Full-Time dan langsung (Directly Connected )
Alat-alat yang umum digunakan :
 
2.   Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
3.   Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN memungkinkan terjadinya komunikasi diantara dua perangkat yang terpisah jarak yang sangat jauh. WAN menginterkoneksikan beberapa LAN yang kemudian menyediakan akses ke komputer–komputer atau file server pada lokasi lain.Beberapa teknologi WAN antara lain adalah Modem, ISDN, DSL, Frame Relay, T1, E1, T3, E3 dan SONET.
Ciri-ciri WAN:
 Bekerja di area geografis yang luas.
 Dapat diakses melalui Serial Interface dengan kecepatan yang rendah.
 Koneksi secara Full-Time dan Part-Time
Alat-alat yang umum digunakan :
4.   Intranet
Melibatkan jaringan LAN dan Web Server yang terpasang pada jaringan LAN tersebut. Web Server digunakan untuk melayani permintaan pengguna internal suatu organisasi untuk menampilkan data dan gambar. Intranet ini mempunyai sifat tertutup yang berarti pengguna dari luar organisasi tidak dapat mengaksesnya.
5.   Internet
Sebenarnya terdapat banyak jaringan di dunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak compatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gatewayguna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya.Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.
I.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang diatas, maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam makalah ini seperti :
1.      Apa Pengertian Jaringan ?
2.      Ada Berapa Jenis Jaringan Secara Umum ?
3.      Apa Ciri – Ciri Masing – masing Jenis Jaringan ?
I.3. Tujuan
      1. Untuk Mengetahui Pengertian Jaringan.
      2. Untuk Mengetahui Jenis – Jenis Jaringan Secara Umum.
      3. Untuk Mengetahui Ciri – Ciri Jaringan dimasing – masing Jenisnya.
II.1 Merancang Bangun dan Menganalisa Wide Area Network (WAN)
 
WAN(Wide Area Network)
WAN Merupakan jaringan komunikasi data yang secara geografis mencakup area yang sangat luas, lingkup nasional, regional dan global dan sering menggunakan sarana fasilitas transmisi umum seperti telepon, kabel bawah laut ataupun satelit. Protokol yang digunakan dalam WAN
Media yang melayani komunikasi WAN adalah termasuk dalam Physical layer dalam 7 OSI Layer. Data yang lalu-lalang di dalam media WAN tersebut diatur dengan menggunakan seperangkat aturan yang ada di dalam layer Data link dalam 7 OSI layer.

Gambaran dari sebuah WAN :

Seperangkat peraturan atau yang sering disebut dengan istilah protokol ini, mengatur bagaimana si pengirim dan penerima data dapat menggunakan media WAN tersebut secara teratur. Pembungkusan data dalam layer Data link ini sering disebut dengan enkapsulasi. Untuk itu, protokol pengatur ini sangatlah penting ditentukan dalam penggunaan media WAN.

II. 2 Protokol - Protokol Pengatur Penggunaan Media WAN
- Point-to-Point protocol (PPP)
Protokol PPP adalah merupakan protokol standar yang paling banyak digunakan untuk membangun koneksi antara router ke router atau antara sebuah host ke dalam jaringan dalam media WAN Synchronous maupun Asynchronous. PPP protocol yang merupakan salah satu jenis koneksi WAN , adalah protocol point-to-point yang pada awalnya di kembangkan sebagai method encapsulation pada komunikasi point-to-point antara piranti yang menggunakan protocol suite. PPP protocol menjadi sangat terkenal dan begitu banyak diterima sebagai metoda encapsulation WAN khususnya dikarenakan dukungannya terhadap berbagai macam protocol seperi IP; IPX; AppleTalk dan banyak lagi. Berikut ini adalah fitur kunci dari PPP protocol ini:
1.      PPP protocol beroperasi melalui koneksi interface piranti Data Communication Equipment (DCE) dan piranti Data Terminal Equipment (DTE).
2.   PPP protocol dapat beroperasi pada kedua modus synchronous (dial-up) ataupun asynchronous dan ISDN.
3.   Tidak ada batas transmission rate
4.   Keseimbangan load melalui multi-link
6.   LCP dipertukarkan saat link dibangun untuk mengetest jalur dan setuju karenanya.
7.   PPP protocol mendukung berbagai macam protocol layer diatasnya seperti IP; IPX; AppleTalk dan sbgnya.
8.   PPP protocol mendukung authentication kedua jenis clear text PAP (Password Authentication Protocol) dan enkripsi CHAP (Chalange Handshake Authentication Protocol)
9.   NCP meng-encapsulate protocol layer Network dan mengandung suatu field yang mengindikasikan protocol layer atas.
Diagram berikut menunjukkan bagaimana PPP protocol dihubungkan dengan model OSI.
PPP Protocol vs model OSI
Spesifikasi PPP berakhir pada layer Data link. NCP (Network COntrol Protocol) mengijinkan PPP protocol mendukung protocol-2 layer bagian atas seperti IP; IPX; APleTalk dll. Fleksibilitas inilah yang membuat PPP protocol menjadi begitu popular. NCP bertindak sebagai interface antara Data Link layer (yg dispesifikasikan oleh PPP Protocol) dengan jaringan. PPP protocol menggunakan NCP untuk meng-encapsulate paket-2 layer Network. Paket PPP mengandung Header yang mengindikasikan pemakaian protocol layer Network.
PPP protocol Link Control Protocol (LCP) merupakan sayu set layanan-2 yang melaksanakan setup link dan administrasi meliputi:
o  Yesting dan negosiasi Link
o  Kompresi
o  Authentication
o  Deteksi error
Saat sesi dimulai, piranti-2 bertukar paket LCP untuk negosiasi layanan-2 pada yang terdaftar disini. Spesifikasi PPP protocol tidak mengandung standard layer Physical. Akan tetapi PPP protocol dapat berjalan pada bermacam-2 standard physical synchronous dan asynckronous termasuk:
o  Serial asynchronous seperti dial-up
o  ISDN
o  Serial synchronous
o  HIgh Speed Serial Interface (HSSI)
PPP protocol membentuk komunikasi dalam tiga fase:
o  Membuka link dan membentuk sesi dengan saling bertukar LCP
o  Membentuk opsi authentication melalui PAP atau CHAP, CHAP sangat direkomendasikan.
o  Setuju dengan protocol layer diatasnya (IP; IPX; AppleTalk; dll)
- Serial Line Internet Protocol (SLIP)
SLIP merupakan pendahulu dari PPP yang banyak digunakan dalam membangun koneksi serial Point-to-Point yang menggunakan protokol komunikasi TCP/IP.
- High-level Data Link Control (HDLC)
Protokol layer data link ini merupakan protokol ciptaan Cisco System, jadi penggunaan protokol ini hanya ketika sebuah jalur WAN digunakan oleh dua buah perangkat router Cisco saja. Apabila perangkat selain produk Cisco yang ingin digunakan, maka protokol yang digunakan adalah PPP yang merupakan protokol standar.
Untuk memenuhi berbagai macam aplikasi, HDLC menetapkan tiga jenis stasiun, dua konfigurasi, serta tiga model operasi pengalihan data. Ketiga jenis stasiun tersebut adalah sebagai berikut:
·  Stasiun Primer: Bertanggung-jawab mengontrol operasi jalur. Frame-frame dikeluarkan oleh primary yang disebut perintah.
·  Stasiun Sekunder: Beroperasi dibawah kendali stasiun primer. Frame-frame dikeluarkan sekunder yang disebut respons. Primer mempertahankan jalur logik yang terpisah dengan setiap stasiun sekunder pada jalur.
·  Stasiun Gabungan: Mengkombinasikan bentuk primer dan sekunder. Stasiun gabungan bisa mengeluarkan perintah dan respon.
Konfigurasi jalur berupa
·  Konfigurasi tidak seimbang: Terdiri dari satu stasiun primer dan satu atau lebih stasiun sekunder, serta mendukung baik transmisi full-duplex maupun half-duplex.
·  Konfigurasi seimbang: Terdiri dari dua stasiun gabungan, serta mendukung transmisi full-duplex maupun half-duplex.
Sedangkan mode transfer data berupa:
·  Normal response mode (NRM): Digunakan dengan konfigurasi. Primer tidak seimbang mengawali data transfer menuju secondary, namun sekunder hanya mentransmisikan data dalam bentuk respon sampai perintah dari primer saja.
·  Asynchronous Balanced Mode (ABM): Digunakan dengan konfigurasi seimbang. Salah satu stasiunt gabungan dapat mengawali transmisi tanpa perlu ijin dari salah satu stasiunt gabungan lainnya.
· Asynchronous Response Mode (ARM): Digunakan dengan konfigurasi tidak seimbang. Secondary dapat mengawali transmisi tanpa perlu ijin yang jelas dari primer. Primer masih tetap bertanggung-jawab terhadap jalur, termasuk inisialisasi, perbaikan kesalahan, serta diskoneksi logik.
NRM dipergunakan pada jalur multititik, dimana sejumlah terminal dihubungkan ke komputer host. Komputer menanyai setiap terminal untuk dipergunakan sebagai masukan. NRM kadang-kadang juga dipergunakan pada jalur ujung-ke-ujung, utamanya bila jalur menghubungkan sebuah terminal atau periferal lainnya dengan sebuah komputer. ABM merupakan mode yang paling banyak dipergunakan dibanding mode-mode lainnya: karena membuat penggunaan jalur ujung-ke-ujung full-duplex menjadi lebih efisien sebab tidak memerlukan overhead. Sedangkan ARM jarang digunakan: karena hanya bisa diaplikasikan untuk keadaan-keadaan tertentu dimana sekundar perlu mengawali transmisi.
-    X.25/LAPB
X.25 merupakan standar buatan organisasi standardisasi ITU-T yang mendefinisikan cara koneksi antara perangkat DTE (Data Terminal Equipment) dengan DCE (Data Communication Equipment) yang memungkinkan perangkat-perangkat komputer dapat saling berkomunikasi. Kelebihan dari X.25 adalah kemampuannya untuk mendeteksi error yang sangat tinggi. Maka dari itu, protokol komunikasi ini banyak digunakan dalam media WAN analog yang tingkat error-nya tinggi.
X.25 adalah protokol standar yang diciptakan untuk interfacing diantara sistem host dan jaringan packet-switching. Standar ini memiliki tiga lapisan yaitu:
-    Lapisan Fisik: menyangkut interface antara suatu stasiun dengan jalur yang terhubung dengan simpul packet-switching.
-    Lapisan Jalur: dimaksudkan agar transfer data yang melintasi jalur fisik cukup andal, dengan cara mentransmisikan data sebagai rantaian dari bingkai data (frame).
-    Lapisan Paket: menyediakan layanan virtual circuit eksternal, yang memungkinkan stasiun mampu menyusun logika koneksi (virtual circuit) ke stasiun tujuan.
Kelebihan protokol X.25 :
·   Protokol X.25 memiliki kecepatan yang lebih tinggi dibanding RS-232 (64 kbps dibanding 9600 bps).
·   Protokol X.25 memiliki kemampuan untuk menyediakan logical channel per aplikasi.
·   Pendudukan logical channel dapat dilakukan secara permanen dengan mode PVC (Permanent Virtual Channel) maupun temporary dengan mode SVC (Switched Virtual Channel) disesuaikan dengan kebutuhan.
·   Data transfer pada X.25 bersifat reliable, data dijamin bahwa urutan penerimaan akan sama dengan waktu data dikirimkan.
·   Protokol X.25 memiliki kemampuan error detection dan error correction.
Kekurangan protokol X.25 :
·   Tidak semua sentral memiliki antarmuka X.25. Sehingga diperlukan pengadaan modul X.25 dengan syarat bahwa sentral sudah support X.25.
·   Untuk pengembangan aplikasi berbasis protokol X.25 membutuhkan biaya yang relatif lebih besar dibanding dengan RS-232 terutama untuk pembelian card adapter X.25.
·   Untuk komunikasi data antara sentral dengan perangkat OMT beberapa sentral diidentifikasi menggunakan protokol proprietary vendor tertentu yang berjalan di atas protokol X.25.
- Frame Relay
Frame relay merupakan protokol yang khusus digunakan untuk membuat koneksi WAN jenis Packet-Switched dengan performa yang tinggi. WAN protokol ini dapat digunakan di atas berbagai macam interface jaringan. Karena untuk mendukung performanya yang hebat ini, frame relay membutuhkan media WAN yang berkecepatan tinggi, reliabel, dan bebas dari error.
Frame-relay dirancang untuk menghilangkan overhead yang ada pada X.25. Perbedaan utama antara frame-relay dan X.25 adalah:
·   Pensinyalan kontrol panggilan bahwa pada koneksi logik yang terpisah dari data pemakai. Simpul-simpul (node) perantara tidak perlu mempertahankan tabel-tabel status.
·   Koneksi logik untuk multiplexing dan switching dilakukan pada lapisan 2 sebagai pengganti lapisan 3, berarti menghilangkan satu lapisan pengolahan secara keseluruhan.
·   Tidak terdapat flow-control dan error-control lompatan demi lompatan. Bila diaplikasikan secara keseluruhan maka flow-control dan kontrol kesalahan ujung-ke-ujung merupakan tanggung jawab lapisan yang lebih tinggi
Jadi dengan frame-relay sebuah frame data pemakai tunggal dikirim dari sumber ke tujuan, dan sebuah balasan, yang dibangkitkan oleh lapisan yang lebih tinggi dibawa kembali di dalam frame. Tidak terdapat pertukaran frame-frame data dan balasan lompatan demi lompatan.
Kekurangan utama frame-relay adalah hilangnya kemampuan flow-controldan error-control jalur demi jalur
Kelebihan frame-relay adalah adanya proses komunikasi yang ringan, penundaan lebih rendah dan laju penyelesaian yang lebih tinggi. Frame-relay dapat dipergunakan pada akses dengan kecepetan sampai 2 Mbps.
Ada dua operasi yang terpisah yaitu: taraf kontrol (control plane) yang terlibat dalam penetapan dan penghentian koneksi logic, dan taraf pemakai (user plane) yang bertanggung jawab dalam hal transfer data pemakai diantara pelanggan. Taraf kontrol berada diantara pelanggan dan jaringan sedang taraf pemakai menampilkan fungsi ujung-ke-ujung.
-          Asynchronous Transfer Mode (ATM)
ATM merupakan sebuah protokol standar internasional untuk jaringan cell relay, di mana berbagai macam servis seperti suara, video, dan data digandeng bersamaan dengan menggunakan cell-cell yang berukuran tetap. Protokol ATM banyak digunakan untuk memaksimalkan penggunaan media WAN berkecepatan sangat tinggi seperti Synchronous Optical Network (SONET).
Asynchronous Transfer Mode (ATM) merupakan interface transfer paket yang efisien. ATM menggunakan paket-paket data yang berukuran tertentu yang disebut ‘cell”. Penggunaan cell ini menghasilkan skema yang efisien untuk pentransmisian pada jaringan berkecepatan tinggi
ATM memiliki cara yang sama dengan packet-switching. ATM melibatkan pentransferan data dalam bentuk potongan-potongan yang memiliki ciri-ciri tersendiri. ATM memungkinkan koneksi logik multipel dimultipleks melalui sebuah interface fisik tunggal.
ATM merupakan protokol yang efisien dengan kemampuan kontrol kesalahan (error control) dan kontrol aliran minimal (flow control). Hal ini menyebabkan berkurangnya overhead saat pengolahan sel-sel ATM sekaligus mengurangi bit-bit overhead yang diperlukan masing-masing sel.
Lapisan fisik melibatkan spesifikasi media transmisi dan skema pengkodean sinyal. Rate data yang ditetapkan pada lapisan fisik berkisar mulai dari 25,6 Mbps sampai 622,08 Mbps.
Dua lapis diatasnya berkaitan dengan fungsi-fungsi ATM, yaitu pelayanan transfer paket (ATM layer) dan lapisan adaptasi (AAL) untuk pelayanan protokol transmisi yang tidak berbasis ATM.
Model referensi protokol melibatkan tiga taraf yang berbeda:
·   Taraf pemakai: tersedia untuk transfer informasi pemakai, bersama-sama dengan kontrol-kontrol yang terkait.
·   Taraf kontrol: menampilkan fungsi-fungsi kontrol panggilan dan kontrol koneksi
·   Taraf manajemen: menampilkan fungsi-fungsi manajemen yang berkaitan dengan sistem secara keseluruhan
Karakakteristik
Teknologi ATM menawarkan dua karakteristik yang memperbaiki tingkat kecepatan transfer data. Pertama, besarnya paket yang dikomunikasikan menjadi lebih kecil jika dibandingkan dengan protokol-protokol untuk sistem telepon, sehingga memungkinkan paket-paket dari pengguna yang berbeda yang melewati jaringan pada waktu yang bersamaan dapat dikelompokkan secara merata. Karakteristik ATM yang kedua adalah mengingkatnya kecepatan, dari 25 hingga 155 Mbps. Bahkan, peralatan ATM dapat menggabungkan 16 saluran menajadi satu untuk menghasilkan kecepatan transfer hampir sebesar 2,5 juta bit per detik.
FORMAT HEADER SEL ATM
Terdapat dua format header sel ATM yaitu UNI atau NNI. UNI header digunakan untuk komunikasi antara endpoint dengan ATM switch dalam jaringan Private ATM. NNI header yang digunakan untuk komunikasi antar ATM switch. Gambar berikut mengilustrasikan format dasar sel ATM, format header sel UNI, dan format header sel NNI.
ATM Cell Header Fields
Berikut adalah deskripsi dari beberapa field yang terdapat pada header sel ATM baik NNI maupun UNI
v Generic Flow Control (GFC)
Menyediakan fungsi lokal, seperti mengidentifikasi multiple stations yang menggunakan satu interface ATM. Field ini biasanya tidak digunakan dan diatur ke nilai default-nya 0 (biner 0000).
v Virtual Path Identifier (VPI)
Berhubungan dengan VCI dan berfungsi mengidentifikasi path tujuan berikutnya dari sebuah sel saat melewati serangkaian switch ATM menuju host tujuan.
v Virtual Channel Identifier (VCI)
Berhubungan dengan VCI dan berfungsi mengidentifikasi path tujuan berikutnya dari sebuah sel saat melewati serangkaian switch ATM menuju host tujuan.
v Payload Type (PT)
Bit pertama menunjukkan apakah dalam sebuah sel berisi data pengguna atau kontrol data. Jika sel berisi data pengguna, bit diatur ke 0. Jika kontrol berisi data, di set ke 1. Bit kedua menunjukkan kongesti (0 = tidak ada kemacetan, 1 = kemacetan). Bit ketiga menunjukkan apakah sel tersebut merupakan sel terakhir pada sebuah rangkaian sel.
v Cell Loss Priority (CLP)
Menunjukkan apakah sel harus dibuang jika menemukan kemacetan yang ekstrem ketika bergerak melalui jaringan. Jika CLP bit sama dengan 1, sel harus dibuang dan sebaliknya
v Header Error Control (HEC)
Menghitung checksum pada 4 byte pertama dari header. HEC dapat mengoreksi kesalahan bit tunggal dalam byte, dengan demikian dapat mempertahankan sel daripada membuangnya.
KESIMPULAN
               WAN (Wide Area Network) Merupakan jaringan komunikasi data yang secara geografis mencakup area yang sangat luas, lingkup nasional, regional dan global dan sering menggunakan sarana fasilitas transmisi umum seperti telepon, kabel bawah laut ataupun satelit.
               Protokol – Protokol Pengatur Pengguna Media WAN adalah sebagai protokol yang pembangun koneksi dalam penggunaan media WAN, baik itu melalui router, serial port, DTE (Data Terminal Equipment) dengan DCE (Data Communication Equipment), atau yang lainnya yang bisa digunakan untuk jaringan.

TERIMA KASIH TELAH MENGUNJUNGI BLOG SAYA, SEMOGA BERMANFAAT DAN MENAMBAH ILMU ANDA πŸ˜ŠπŸ’™

Ig : renaldikencana29
Id : renaldi_fals29
#SMKBansel1
#K1R


July 15, 2017

MENGADMINISTRASI SERVER DALAM JARINGAN

0 Comments »
Sampurasun...... hai kawan selamat datang di blog saya Renaldi Kencana Alamsyah anak dari SMK Bandung Selatan 1 kelas TKJ 2,, disini saya ingin share ilmu dengan kalian tentang apa saja yang berhubungan dengan TKJπŸ˜‹πŸ˜‹ dan kali ini saya akan share ilmu tentang MENGADMINISTRASI SERVER DALAM JARINGAN Check it out 😊😊

 

Mengadministrasi Server Dalam Jaringan

Hasil gambar untuk MENGADMINISTRASI SERVER DALAM JARINGAN

Pengertian Server
Server  adalah  ibarat  pelayan  yang  memiliki  hak  untuk  mengatur.
Server  disebut sebagai pelayan dikarenakan fungsi server  secara  keseluruhan adalah memberi  layanan  (service)  kepada  client  yang saling terhubung satu sama lain dalam satu jaringan.

Fungsi Server
Sedangkan  fungsi server dalam mengatur adalah bagaimana server mengatur
dalam memberi hak akses  terhadap client yang  terhubung dengan server tersebut. Contohnya: hak akses internet, akses directory, dll
Selain  itu server dapat berfungsi sebagai dinding keamanan  (firewall). Fungsi
server  ini  sangat  penting  dalam  jaringan  yang  terhubung  dengan  jaringan luar seperti  internet.
Server  dapat  berfungsi  untuk  membatasi  dan  menolak  suatu koneksi yang ingin merusak dan melakukan pencurian metadata.
Server  dapat  pula  berfungsi  sekaligus  sebagai  router  yang  menghubungkan
antara sebuah jaringan dengan jaringan yang lain tapi berbeda segmen.

Aplikasi Server
Layanan/Aplikasi  yang  diberikan  server  kepada  client  bermacam-macam.  Layanan
tersebut dapat berupa web server,DNS server mail server, ftp server,proxy server, SMB server, DHCP server, dll.

1. Web Server
Web Server adalah software server yang menjadi tulang belakang dari World Wide  Web  (WWW).  Web  server  menunggu  permintaan  dari  client  yang menggunakan browser seperti netscape navigator,  Internet Explorer, modzilla, dan program browser lainnya. Jika ada permintaan dari browser, maka web server akan memproses permintaan itu dan kemudian memberikan hasil prosesnya berupa data yang  diinginkan  kembali  ke  browser.
Data  ini  mempunyai  format  yang  standar disebut  dengan  format  SGML  (  Standard General Markup  Language).  Data  yang berupa  format  ini  kemudian  akan  ditampilkan  oleh  browser  sesuai  dengan
kemampuan  browser  itu.  Contohnya  ialah  bila  data  yang  dikirim  berupa  data gambar, browser yang hanya mampu menampilkan  text  (misalnya  lynx)  tidak akan mampu menampilkannya dan jika ada akan menampilkan alternatifnya saja.
Web  Server,  untuk  berkomunikasi  dengan  clientnya  (web  browser)
mempunyai  protokol  sendiri  yaitu  HTTP  (HyperText  Transfer  Protocol).  Dengan protokol  ini,  komunikasi antar web  server  dengan  clientnya  (browser) dapat  saling dimengerti dan lebih mudah.
Seperti  telah  dijelaskan  diatas, Standar  format  data  pada World Wide Web adalah SGML. Tapi sudah menjadi hal yang umum bahwa para pengguna  internet lebih  banyak  menggunakan  format  HTML  (HyperText  Markup  Language)  karena penggunaannya yang lebih sederhana dan mudah dipelajari.

2. DNS Server
DNS Server adalah aplikasi untuk me-resolve (konversi) hostname menjadi IP Address.
Contoh : http://66.249.89.104 menjadi http://www.google.com

3. Mail Server
Mail server merupakan sebuah aplikasi yang berurusan dengan  lalu  lintas email, dia tidak secara langsung berhubungan dengan user yang akan berkirim. Dalam  pengiriman  email,  terdapat  dua  aplikasi  yang  diperlukan  yaitu  MTA  (Mail Transfer  Agent),  dan MUA  (Mail User  Agent).  Kerja  sama  antara MUA  dan MTA dapat  dianalogikan    seperti  agen  perjalanan  dan  perusahaan  perjalanan,  dimana email merupakan orang yang akan melakukan perjalanan.
Salah  satu  alasan  kenapa  email dipakai orang karena memberikan cara yang mudah dan cepat dalam mengirimkan sebuah informasi. Selain itu email dapat juga informasi yang ukurannya kecil sampai ke  file  yang  ukurannya  besar. Pada  gambar  berikut  bagaimana  cara      pertukaran
Email yang menggunakan TCP/IP

Secara  garis  besar  MTA  (Mail  Transfer  Agent)  adalah  sebuah  aplikasi  untuk mengantarkan email. MTA melakukan fungsi-fungsi sebagai berikut :
- Pertukaran email menggunakan protokol TCP
- Menerima email masuk (incoming)
- Meneruskan email yang akan keluar (outgoing)
- Mengatur antrian bila ada email masuk, keluar dan yang tertunda pengirimannya MTA yang umum dipakai adalah sendmail dan qmail untuk di unix serta untuk di Ms Windows menggunakan Mdaemon.


Sedangkan MUA (Mail User Agent) adalah aplikasi yang berfungsi sebagai antar muka  (interface)  antara  email  (dalam  hal  ini  berhubungan  dengan  user  yang memiliki email tersebut) dengan MTA yang mendukungnya. Ia berfungsi :
- Menulis email dan membaca email yang masuk.
- Mengatur konfigurasi email sehingga sesuai dengan MTA yang mendukungnya.
- Memberikan kenyamanan kepada user dalam menerima dan mengirim email.
Beberapa agen email yang populer saat ini adalah Pine, Eudora, Netscape, Outlook dan Pegasus.

4. FTP Server
FTP (File Transfer Protocol) menggunakan protokol transport TCP untuk mengirimkan data/file. TCP dipakai sebagai protokol transport karena protokol ini memberikan garansi pengiriman dengan FTP yang dapat memungkinkan user mengakses le dan direktori secara interaktif
diantaranya:
 - Melihat daftar file pada direktori remote dan lokal
- Mengganti nama dan menghapus file
- Transfer file dari komputer remote ke lokal (download)
- Transfer file dari komputer lokal ke remote (upload)

5. Proxy Server
Fungsi proxy sebagai cache merupakan fungsi proxy yang paling banyak digunakan dalam jaringan.
Dengan fungsi ini proxy mampu menyimpan halaman-halaman web yang pernah diakses oleh client dalam jaringan. Sehingga bila ada client yang lain yang meminta halaman yang sama,maka halaman yang ada dalam cache itulah yang akan diberikan ke client.
Sebagai contoh, bila ada client yang membuka halaman http://www.yale.edu, maka sebelum halaman web tersebut muncul di client, proxy server akan menyimpan terlebih dahulu halaman tersebut di dalam cache.
Lain waktu apabila ada lagi yang meminta halaman http://www.yale.edu maka halaman yang tersimpan di cache itulah yang akan diberikan ke client yang meminta halaman tersebut.

6. SMB Server
Samba  adalah  server  yang  sangat  powerful  yang  dapat  membuat  sistem berbasis  Unix  (seperti  Linux)  untuk  melakukan  sharing  resource  dengan  sistem berbasis Windows.

7. DHCP Server
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah sebuah mekanisme yang memungkinkan sebuah server untuk memberikan IP Address secara dinamik bagi client.
Client melakukan permintaan IP Address kepada server, dan server memberikan alokasi bagi si client tersebut.
Mekanisme ini akan sangat memberikan keuntungan bagi manajemen jaringan di karenakan proses setting IP Address tidak harus dilakukan manual untuk setiap client yang ada.
Contoh system operasi pada PC Server: Microsoft (Windows NT, Windows 2000 Server, Windows 2003 Server, Windows 2008 Server), Linux (Debian, Fedora, SUSE, Ubuntu Server, Redhat)

Client
Secara mendasar client adalah sebuah PC dengan sistem operasinya sendiri yang terhubung dengan jaringan/workstation, sehingga dapat digunakan untuk mengakses ke server dan PC lainnya.
Contoh system operasi pada PC Client: Microsoft(Windows 3.1, Windows 95, Windows 98, windows 2000, Windows Me, Windows XP, Windows Vista, Windows 7), Linux((Debian, Fedora, SUSE, Ubuntu, Redhat)
 Komputer yang bertugas sebagai pelayan jaringan.
- Server mengatur lalu lintas data dalam sebuah jaringan dan menyediakan resource yang dapat dipakai oleh komputer lain yang terhubung dalam jaringannya.
- Server merupakan piranti khusus dalam jaringan komputer yang menjadi tempat bagi semua nodes (titik jaringan/workstation)di dalam jaringan untuk bisa melakukan resource sharing.
- Server melayani semua nodes, jika nodes membutuhkan.
- Server ada beberapa macam, yaitu: printer server, file server, disk server, web server dan database server. Server bisa bersifat dedicated, artinya server tidak bisa dipergunakan sebagai nodes untuk komunikasi, ada juga yang bersifat non-dedicated, yaitu selain berfungsi sebagai server juga dapat dipergunakan sebagai titik masuk untuk berkomunikasi di dalam jaringan. Cara seperti ini populer dengan istilah client-server
Layanan  yang  diberikan  server  kepada  client  bermacam-macam.
Layanan tersebut dapat juga berupa service E-Mail, Domain, Web, Proxy, dll.


TERIMA KASIH TELAH MENGUNJUNGI BLOG SAYA, SEMOGA BERMANFAAT DAN MENAMBAH ILMU ANDA πŸ˜ŠπŸ’™

Ig : renaldikencana29
Id : renaldi_fals29
#SMKBansel1
#K1R

July 15, 2017

MENDIAGNOSIS PERMASALAHAN PERANGKAT YANG TERSAMBUNG JARINGAN BERBASIS LUAS (WAN)

0 Comments »
Sampurasun...... hai kawan selamat datang di blog saya Renaldi Kencana Alamsyah anak dari SMK Bandung Selatan 1 kelas TKJ 2,, disini saya ingin share ilmu dengan kalian tentang apa saja yang berhubungan dengan TKJπŸ˜‹πŸ˜‹ dan kali ini saya akan share ilmu tentang MENDIAGNOSIS PERMASALAHAN PERANGKAT YANG TERSAMBUNG JARINGAN BERBASIS LUAS (WAN) Check it out 😊😊

Mendiagnosis Perangkat yang Tersambung pada Jaringan Berbasis Luas (Wide Area Network/WAN)


1. MENGIDENTIFIKASI MASALAH FUNGSIONALITAS JARINGAN PADA PERANGKAT MELALUI GEJALA YANG MUNCUL

1.1 Jenis-Jenis gangguan pada perangkat  Wide Area Network (WAN)

Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan luas atau Wireless merupakan pekerjaan yang harus dilakukan oleh administrator jaringan/Teknisi. Pekerjaan ini memerlukan ketelitian dan kesabaran yang tinggi agar di dapat hasil yang baik.

Komputer yang terhubung jaringan luas sering kali mengalami gangguan maupun kerusakan baik dari sisi hardware atau software. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pengguna frekuensi atau gelombang 2,4Mhz, gejala alam dan komputer yang terhubung dalam sistem jaringan berbasis luas (wireless) atau WAN.

1.2 Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada perangkat WAN

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada perangkat WAN adalah sebagai berikut.
1. Tegangan Listrik
Tegangan listrik dapat menyebabkan ganguan apabila tegangan yang dihasilkan tidak stabil, sering terjadi naik dan turun atau mati mendadak dari sumber PLN. Hal tersebut sangat mempengaruhi dikarenakan semua peralatan yang kita gunakan bersumber pada listrik. Sumber listrik yang kita gunakan tidak baik atau tidak stabil, dapat menyebabkan peralatan yang kita gunakan mudah rusak. Perangkat wireless yang kita gunakan sering mati mendadak karena sumber listrik mati dapat menyebabkan perangkat Wireless yang kita gunakan akan cepat rusak. Sehinga akan mempengaruhi jaringan apabila terjadi kerusakan pada Wirelesss/ radio workstation maupun di router server.

2. Mati atau tidak berfungsinya komponen pada perangkat Wire Less
Mati atau tidak berfungsinya komponen pendukung perangkat Wirelessdisebabkan oleh ganguan Petir (gangguan alam), terjadi dikarenakan factor alam dan petir di saat cuaca hujan dan angin kencang yang menyebabkan perangkat akan terbakar juga pemakaian yang terlalu lama tanpa adanya perawatan yang berkala.

3. Perangkat Software, Ganguan juga dapat terjadi dari software yang ada di Server atau PC client,ganguan ini bisa disebabkan oleh tidak jalannya aplikasi di Wire Less, konflik IP (Internet Protocol), tidak jalannya proses proxy server pada server, dan masih banyak lagi jenis ganguan software lainnya, solusinya adalah Admin harus menguasai standart server dan client.

1.3 Komponen-Komponen WLAN
Ada empat komponen utama dalam WLAN, yaitu:
 
1. Access Point, merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi dari pengguna (user) ke ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat jika jaringannya adalah milik sebuah perusahaan. Access-Point berfungsi mengkonversikan sinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui kabel, atau disalurkan ke perangkat WLAN yang lain dengan dikonversikan ulang menjadi sinyal frekuensi radio.
 Hasil gambar untuk ACCES POINT ROUTER
2. Wireless LAN Interface, merupakan peralatan yang dipasang di Mobile/Desktop PC, peralatan yang dikembangkan secara massal adalah dalam bentuk PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association) card, PCI card maupun melalui port USB (Universal Serial Bus).
Wireless Router (WR)
Hasil gambar untuk wireless adapter eksternal 
3. Mobile/Desktop PC, merupakan perangkat akses untuk pengguna, mobile PC pada umumnya sudah terpasang port PCMCIA sedangkan desktop PC harus ditambahkan wireless adapter melalui PCI (Peripheral Component Interconnect) card atau USB (Universal Serial Bus).
Hasil gambar untuk MOBILE PC DAN DESKTOP PC 
4. Antena external (optional) digunakan untuk memperkuat daya pancar. Antena ini dapat dirakit sendiri oleh user. contoh : antena kaleng.\
Hasil gambar untuk ANTENA EXTERNAL OPTIONAL 
Secara relatif perangkat Access-Point ini mampu menampung beberapa sampai ratusan pengguna secara bersamaan. Beberapa vendor hanya merekomendasikan belasan sampai sekitar 40-an pengguna untuk satu Access Point. Meskipun secara teorinya perangkat ini bisa menampung banyak namun akan terjadi kinerja yang menurun karena faktor sinyal RF itu sendiri dan kekuatan sistem operasi Access Point.

Komponen logic dari Access Point adalah ESSID (Extended Service Set IDentification) yang merupakan standar dari IEEE 802.11. Pengguna harus mengkoneksikan wireless adapter ke Access Point dengan ESSID tertentu supaya transfer data bisa terjadi. ESSID menjadi autentifikasi standar dalam komunikasi wireless. Dalam segi keamanan beberapa vendor tertentu membuat kunci autentifikasi tertentu untuk proses autentifikasi dari klien ke Access Point.

Rawannya segi keamanan ini membuat IEEE mengeluarkan standarisasi Wireless Encryption Protocol (WEP), sebuah aplikasi yang sudah ada dalam setiap PCMCIA card. WEP ini berfungsi meng-encrypt data sebelum ditransfer ke sinyal Radio Frequency (RF), dan men-decrypt kembali data dari sinyal RF.


1.4 Fungsi Perangkat dasar WLAN /Wifi
a.   Antena Grid 2,4/Omni 19dbi
Fungsinya adalah dimana antenna ini adalah menerima dan mengirim signal data dengan sisitem gelombang radio 2,4 Mhz.Dimana data tersebut bisa dalam bentuk intranet atau internet.
 b.  Radio outdoor/indoor
Berfungsi menghubungkan proses input/output frekuensi 2,4 MhZ ke Ethernet Card ( Eth0 ) atau komputer.
c.   HUB/switch
Hub/switch berfungsi sebagai terminal atau pembagi sinyal data bagi kartu jaringan (Network Card)
d.  Wireless Router
Bisa juga berfungsi menjadi switch hub dan sebagai radio indoor dimana menghubungkan frekuensi 2,4 Mhz ke PC ( Personal Computer).
e.   Kabel dan Konektor
Kabel dan konektor berfungsi sebagai media penghubung antara komputer client dengan komputer client yang lain atau dengan peralatan lain yang digunakan untuk membentuk jaringan.

1.5 Contoh gambar dan spesifikasi perangkat dasar WAN

    Antena Grid 2,4 Mhz/Omni 19 Dbi

Antena grid kenbotong 24dBi 2,3~2,5GHz TDJ2325SPL9
@ Spesifikasi Produk :
* 2.3 - 2.5 GHz ISM Band
* IEEE 802.11b and 802.11g Wireless LAN
* WiFi Systems
* Long-range Directional Applications
* Point to Point Systems
* Point to Multi-point Systems
* Wireless Bridges
* Backhaul Applications
* Wireless Video Systems

Hasil gambar untuk ANTENA GRID
Spesification:
* Bandwidth -MHz:83
* Gain dB :24dB
* 3dB Beam width:10°×14°
* F/B Ratio-dB :30 dB
* VSWR :1.5
* Nominal Input Impedance-Ξ© :50Ξ©
* Polarization : Vertical or Horizontal

Max Power-W : 100mW
* Connector : N Female
* req. Range : 23 - 25 mhz

Hasil gambar untuk ANTENA OMNI    
    Omni Antenna 2.4GHz 15dBi
    Model ANT2400Q15V
    Freq. Range 2400-2483.5 MHz
    Bandwidth 83.5 MHz.


Omni dengan Harga yang relatif ekonomis, namun dengan kualitas yang High End mengusung Lanbowan Technology dengan gain 15dBi pantas dibandingkan dengan Omni kualitas atas.
?  Spesifikasi:
* 2.4GHz 15dBi Omni Antenna
* Model ANT2400Q15V
* Freq. Range 2400-2483.5 MHz
* Bandwidth 83.5 MHz
* Gain 15dBi
* Vertical Beamwidth 7ΒΊ
* V.S.W.R <=1.5
* Nominal Impedance 50 ohm
* Polarization Vertical
* Max Power 100W
* Connector N Female
* Length 1.5 m
* Weight 1.5 kg
* Rated Wind Velocity 60 m/s.

    Radio Outdoor/Indoor

Radio indoor dan outdoor perbedaannya hanya terletak pada penempatan atau pemasangan.
Kalau untuk fungsinya sebenarnya sama saja antara keduanya, hanya saja dibuat perbedaan hanya untuk keefektifan dalam penggunaannya. Biasanya radio outdoor ditaruh luar dan dimasukkan dalam sebuah Box.

Azalea MSR1000 Two-Radio Indoor Wireless Mesh Router
                                     
Hasil gambar untuk RADIO OUTDOOR INDOOR                                                    Gambar 1 Radio Outdoor/Indoor

    Wireless Router                                             

Hasil gambar untuk wireless router 
Gambar 2 Wireless Router

    Kabel UTP

Hasil gambar untuk KABEL UTP 
Gambar 3 Kabel UTP

    Conector RJ 45

Hasil gambar untuk konektor rj 45 
Gambar 4 Konektor RJ45

    Switch Hub                          

Hasil gambar untuk SWITCHHUB 
Gambar 5 Switch/HUB

1.5 Mengidentifikasi gejala pada pengoperasian WAN
Mendiagnosa permasalahan yang terjadi pada jaringan berbasis luas atau Wireless dilakukan untuk mengetahui bagian-bagian perangkat hardware/software yang kemungkinan mengalami kerusakan atau gangguan. Mendiagnosa kerusakan dapat dilakukan secara hardware maupun secara software dengan indikasi-indikasi yang dapat diamati. Untuk mendapatkan jaringan berbasis luas/wireless yang baik dan bekerja secara normal harus dilakukan perawatan secara berkala. Perawatan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi perangkat pendukung dan kondisi jaringan berbasis luas dalam berkomunikasi data. Dengan perawatan yang berkala diharapkan sistem jaringan berbasis luas/wireless tersebut akan selalu dalam kondisi yang terjaga dengan baik   dan bekerja secara normal.

Jenis reaksi yang seharusnya terjadi atau tidak terjadi dari perangkat diidentifikasi, seperti:
a.       Tidak ada reaksi yang seharusnya dari komponen/ modul, misalnya: matinya lampu indikator (LED) pada switch atau router
b.      Fungsi yang tidak berjalan di lingkungan jaringan, misalnya: gagal terhubung pada segment yang berbeda
Ada penurunan performansi (respond time dan atau visual)secara nyata/signifikan (kualitatif/relatif) terhadap kondisi

===============================================================

2. MEMILAH MASALAH BERDASARKAN KELOMPOKNYA


2.1 Mode Jaringan WLAN
Wireless Local Area Network sebenarnya hampir sama dengan jaringan LAN, akan tetapi setiap node pada WLAN menggunakan wireless device untuk berhubungan dengan jaringan. node pada WLAN menggunakan channel frekuensi yang sama dan SSID yang menunjukkan identitas dari wireless device.

Tidak seperti jaringan kabel, jaringan wireless memiliki dua mode yang dapat digunakan: infastruktur dan Ad-Hoc. Konfigurasi infrastruktur adalah komunikasi antar masing-masing PC melalui sebuah access point pada WLAN atau LAN. Komunikasi Ad-Hoc adalah komunikasi secara langsung antara masing-masing komputer dengan menggunakan piranti wireless. Penggunaan kedua mode ini tergantung dari kebutuhan untuk berbagi data atau kebutuhan yang lain dengan jaringan berkabel.

2.2 Peralatan WLAN untuk Instalasi Luar Ruang
Pada berbagai kasus, kemungkinan konfigurasi instalasi dapat sangat bervariasi. Pada dasarnya kita membutuhkan empat buah komponen inti untuk mem-bypass infrastruktur Telkom yaitu:
1.          PC router, dapat berupa Pentium I atau Pentium II 64Mbyte RAM dengan system operasi Linux agar cukup reliable.
2.          WLAN Card, menggunakan card PCI dengan antenna external. Untuk solusi yang lebih murah, menggunakan card USB yang memiliki built-in antenna. Dengan menambahkan reflector pada USB card tersebut, jarak beberapa kilometer. Perlu dicatat bahwa tidak semua card WLAN dirancang untuk keperluan outdoor, sebagian card dirancang hanya untuk keperluan indoor.
3.          Bagi anda yang menggunakan card PCI , untuk menyambungkan ke antenna external dibutuhkan kabel pig tail untuk sambungan ke kabel coax. Kabel coax biasanya diusahakan tidak lebih dari 10 meter untuk menjaga agar redaman tidak terlalu besar. Sebetulnya akan lebih murah dan tidak meredam terlalu banyak sinyal jika menggunakan card USB WLAN, karena tidak perlu lagi menggunakan kabel coax.
4.         Antenna luar digunakan untuk memperluas jangkauan komunikasi wireless internet. Pada dasarnya anda membutuhkan sebuah antenna luar di frekuensi 2.4GHz. Jika anda ingin membuat sendiri antenna luar 2.4GHz, Anda dapat memerikasanya di http://www.google.com menggunakan keyword homebrew 2.4 GHz antenna anda akan memperolah banyak informasi tentang berbagai teknik untuk membuat sendiri antenna luar untuk 2.4GHz.

Bagi yang menggunakan card USB WLAN dengan antenna 2.4GHz yang sudah built-in, perlu melakukan beberapa hal untuk membuat jarak menjadi jauh, antara lain:

    Buat supaya card USB WLAN menjadi tahan cuaca, misalnya dengan memasukannya ke bungkusan yang tahan hujan, dll.
    Buat supaya kabel USB ke PC juga tahan cuaca. Letakan Card USB WLAN di muka antenna parabola untuk memperoleh penguatan antenna yang lebih besar.Dapat menggunakan antenna parabola yang kecil yang biasa digunakan untuk kabel TV, atau membuatnya sendiri.


2.3 Membangun Jaringan RT/RW-net
Langkah selanjutnya yang lebih kita kembangkan setelah seseorang tersambung ke internet 24 jam melalui wireless internet, adalah mengkaitkan tetangganya untuk dapat tersambung ke internet juga. Secara bisnis, hal ini cukup menguntungkan dibandingkan bisnis WARNET.

Tampak pada gambar adalah konfigurasi umum RT/RW-net. Sebuah gateway yang beroperasi 24 jam tersambung ke internet secara wireless disambungkan ke jaringan komputer lokal (LAN) melalui card ethernet yang ke dua. Jarak dan membuat peralatan tahan gangguan cuaca merupakan dua tantangan yang harus dihadapi dalam membangun jaringan RT/RW-net. Memang jaringan IntraNet di kantor maaupun WARNET dalam hal ini jauh lebih mudah karena biasanya diinstalasi dalam ruangan.

Sebuah kabel UTP biasanya dapat dioperasikan secra reliable untuk jarak 100-150 meter. Kita perlu memasang hub setiap jarak tersebut untuk menjangkaujarak yang jauh. Memang teknik ini bukanlah teknik yang baik untuk membangun sebuah jaringan LAN, tapi cukup lumayan untuk membangun jaringan RT/RW-net yang relatif murah.

Permasalahan yang sering muncul pada pemasangan maupun setelah pemasangan jaringan berbasis luas adalah jarak dan ganguan cuaca yang akan menggangu frekuensi 2,4 Mhz menjadi lemah, yang harusnya mendapatkan signal 80 95 %. contoh Wan yang akan kita ambil adalah system RT/RW net,dimana system ini sudah berkembang di beberapa kawasan di Indonesia.Serta beberapa trik untuk merawat dan mengamankan perangkat perangkat WAN ( wide area network).
 
2.4 Instalasi sebuah RT/RW-net
Berbagai contoh yang ditampilkan pada bagian ini diambil dari instalasi, di jaringan RT/RW-net. Semua gambar adalah milik pak Michael Sunggiardi yang dapat diambil disitus di http://www.bogor.net/idkf/. Tampak pada gambar adalah hub yang digunakan untuk memperkuat sinyal UTP kabel agar jarak yang dapat ditempuh menjadi cukup jauh. Ada banyak pipa paralon yang ditarik dari kotak tempat hub tersebut agar tahan terhadap gangguan cuaca. Kotak tempat penyimpanan hub, yang isinya hub dan power supply. Untuk menagkal petir, ia dimasukan ke jaringan PLN. Kabel UTP dimasukan ke dalam pipa pralon dan biasanya ditarik sepanjang got di muka rumah supaya mudah melakukan pemeliharaan.

2.4 Mode Ad-Hoc
Ad-Hoc merupakan mode jaringan WLAN yang sangat sederhana, karena pada ad-hoc ini tidak memerlukan access point untuk host dapat saling berinteraksi. Setiap host cukup memiliki transmitter dan reciever wireless untuk berkomunikasi secara langsung satu sama lain seperti tampak pada gambar 16 Kekurangan dari mode ini adalah komputer tidak bisa berkomunikasi dengan komputer pada jaringan yang menggunakan kabel. Selain itu, daerah jangkauan pada mode ini terbatas pada jarak antara kedua komputer tersebut. 


TERIMA KASIH TELAH MENGUNJUNGI BLOG SAYA, SEMOGA BERMANFAAT DAN MENAMBAH ILMU ANDA πŸ˜ŠπŸ’™

Ig : renaldikencana29
Id : renaldi_fals29
#SMKBansel1
#K1R

July 15, 2017